DENTUM meriam, hamparan karpet merah, dan barisan kehormatan dari tiga angkatan perang Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) mengisi kemeriahan upacara penyambutan Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdulaziz al Saud, empat dekade silam. Pelayan Dua Kota Suci itu melakukan lawatan tiga hari ke Indonesia dari 10 sampai 13 Juni 1970.
Harian Berita Yudha, 11 Juni 1970, memberitakan, kedatangan Raja Arab Saudi itu disambut dengan upacara kenegaraan di bandara Kemayoran, Jakarta. Saat itu, Raja Faisal disambut langsung oleh Presiden Soeharto, Menteri Luar Negeri Adam Malik, Ketua MPR dan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin beserta istri yang menunggu di bawah tangga pesawat.
Kedua pemimpin negara itu berjalan di atas karpet merah menuju podium yang telah dipersiapkan untuk menerima penghormatan dari pasukan kehormatan yang terdiri atas para prajurit tiga ABRI dan kepolisian RI. Sesaat setelah lagu kebangsaan kedua negara dikumandangkan, terdengar 21 kali dentuman meriam sebagai bentuk penghormatan bagi sang tamu agung.
Usai memeriksa barisan kehormatan dan memberi penghormatan kepada para pejabat ABRI dan Polri bersama Presiden Soeharto, Raja Faisal kemudian diperkenalkan kepada para menteri dari Kabinet Pembangunan, perwakilan-perwakilan asing di Jakarta dan kepada pejabat sipil maupun mliter. Mereka berbaris di pinggir karpet merah yang dilalui oleh sang tamu agung dan kepala negara tuan rumah.