Sedikit berbeda dengan sambutan-sambutan Presiden Soeharto untuk tamu lainnya, kali ini rombongan kehormatan yang menyambut kedatangan Raja Faisal tidak ditemani istri-istri mereka, terkecuali Ny. Ali Sadikin. Ibu negara Ny. Tien Soeharto tidak tampak dalam upacara penyambutan di Kemayoran.
Hal lain yang juga berbeda adalah tidak adanya pidato yang disampaikan Raja Faisal dalam upacara penyambutan tersebut. Segera setelah bersalaman dengan tamu-tamu kehormatan, Raja Faisal beserta rombongannya langsung bergerak menuju Wisma Negara di kompleks Istana Merdeka. Dalam kunjungan tersebut, kakak tiri dari Raja Salman itu membawa delapan anggota inti rombongan termasuk penasihat dan kepala kabinetnya, Pangeran Nawaf dan Dr Rochard Faraon.
Sambutan bagi Raja Faisal juga ditunjukkan warga Jakarta yang berdiri sepanjang jalan menuju Istana Negara. Mereka memegang spanduk bertuliskan aksara-aksara Arab mulai dari lapangan terbang hingga persimpangan Jalan Gunung Sahari. Anggota organisasi-organisasi Islam melambai ke arah rombongan tamu agung yang lewat. Tak ketinggalan para siswa dan mahasiswa dari madrasah dan perguruan tinggi Islam turut menyambut.
Di Wisma Negara, Raja Faisal dan rombongannya beristirahat sejenak sebelum diterima Presiden Soeharto di ruang kredensial. Di sini, Presiden RI beramah-tamah dengan rombongan dalam suasana yang santai.