JAKARTA – Longsor di beberapa titik di Kabupaten Lima Puluh Kuto, Sumatera Barat (Sumbar) telah masuk dalam prediksi wilayah berpotensi gerakan tanah. Banjir dan longsor di wilayah tersebut menewaskan enam orang dan dua orang luka berat.
Sebanyak 144 kecamatan dalam 16 kabupaten dan kota di Sumatera Barat berpotensi gerakan tanah dengan kategori menengah hingga tinggi pada Maret 2017. Data tersebut dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sebagai peringatan dini kepada pemerintah daerah setempat.
Kategori menengah mengacu pada kondisi di suatu daerah yang memiliki potensi menengah terjadi gerakan tanah yang disebabkan oleh curah hujan di atas normal, terutama pada daerah berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan.
“Sementara itu pada kategori tinggi mengacu pada kondisi dengan curah hujan di atas normal dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis diterima Okezone, Selasa (7/3/2017).
Ke 16 kabupaten dan kota yang tergolong dalam kategori menengah dan hingga tinggi sebagai berikut Solok, Solok Selatan, Kota Solok, Agam, Kota Bukittinggi, Padang Pariaman, Kota Padang, Kota Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Lima Puluh Kuto, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Pesisir Selatan, dan Kepulauan Mentawai.