Din Kecewa Terorisme Selalu Dikaitkan dengan Islam

Rizka Diputra, Jurnalis
Jum'at 01 April 2011 07:09 WIB
Din Syamsuddin (Foto: Koran Sindo)
Share :

JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta siapapun jangan cepat mengambil kesimpulan bahwa aksi teror diidentikkan dengan umat Islam.
 
Dia menegaskan, aksi teror seperti itu tidak mencerminkan perilaku umat Islam secara keseluruhan.
 
"Saya juga bertanya-tanya setiap ada penangkapan teroris, ada tuduhan terhadap Islam, selalu terlihat simbol-simbol Islam. Terorisme jangan selalu dikaitkan dengan Islam radikal," ujar Din, Kamis (31/3/2011) malam.
 
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi mengatakan, Indonesia senantiasa berada dalam ancaman dua kekuatan fundamentalisme, yakni fundamentalisme pasar (ekonomi) dan fundamentalisme agama.
 
Kekuatan fundamentalisme pasar, menurutnya, telah sukses menebar bom pasar berupa kebijakan yang tertuang dalam UU bidang politik, ekonomi, dan energi produk kapitalis barat yang menghasilkan pengangguran, dan kemiskinan.
 
“Benteng-benteng perekonomian sudah lama mereka kuasai karena ada kerjasama kolusi dalam (pemerintah) Indionesia sendiri,” kata Adhie.
 
Sedangkan ancaman fundamentalisme agama, menurutnya berasal dari kelompok yang menghendaki semua undang-undang berbasis agama. Dia menilai ancaman ini sama berbahayanya dengan fundamentalisme pasar. Kedua ancaman tersebut bisa mengancam kelangsungan keutuhan NKRI.
 
Adhie menambahkan, kedua jenis ancaman tersebut makin terasa sejak periode kedua kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
 
“Presiden Yudhoyono yang leadershipnya sangat pas-pasan, ternyata juga tidak memiliki visi negarawan yang mumpuni. Bahkan, ada kecenderungan menyediakan dirinya menjadi pintu masuk bagi kedua kekuatan fundamentalisme tersebut hanya demi mendukung kekuasaannya,” jelasnya.
 
"Salah satu alasan mengapa Indonesia menjadi ladang terorisme adalah karena adanya ketidakpuasan dari setiap orang terhadap ketidakadilan," imbuhnya.
Pada pengajian bulanan yang dihelat PP Muhammadiyah, selain Adhi, turut pula hadir sejumlah pembicara seperti mantan Direktur PTIK Prof Farouk Muhammad, Ketua KPK Busyro Muqoddas, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Tohari, dan shohibul bait yakni Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin.
 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai juga sebenarnya diundang menjadi pembicara. Namun tanpa alasan yang jelas, baik Ansyaad maupun perwakilan BNPT, tidak ada yang hadir. Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dan Ketua KPK BUsyro Muqoddas menyesalkan ketidakhadiran Ansyaad tersebut.

(Lamtiur Kristin Natalia Malau)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya