JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilanda cobaan melalui dua pejabatnya yang disebut Muhammad Nazaruddin terlibat dalam deal posisi Ketua KPK.
Selain itu Nazaruddin menuding Chandra M Hamzah dan Ade Rahardja pernah bertemu dengan politikus Demokrat untuk mengamankan kasus suap wisma atlet SEA Games.
Salah satu solusi terbaik adalah menyerahkan persoalan tersebut kepada komisi etik untuk menyelidiki benar tidaknya tudingan tersebut.
"Biarkan komisi etik yang bekerja. Mekanisme rekrutmen harus diperbaiki. Ini adalah persoalan kelembagaan," ujar Direktur Pukat UGM Zainal Arifin Mochtar dalam diskusi Polemik Radio Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2011).
Dia juga mengaku belum melihat ada upaya pelemahan KPK menyusul serangan Nazaruddin tersebut.
"Saya belum melihat adanya pelemahan di KPK, bahwa memang komisionernya diserang itu iya, tapi itu belum ada pembuktian sama sekali," pungkasnya.
Seperti diketahui dalam percakapan via telepon dengan Metro TV beberapa waktu lalu, Nazaruddin menuding Chandra M Hamzah dan Ade Rahardja memiliki deal dengan politikus Demokrat untuk mengamankan kasus suap wisma atlet. Imbalannya jalan mereka berdua menuju kursi pimpinan KPK periode 2011-2015 akan dipermudah. (put)
(Hariyanto Kurniawan)