SOLO – Ketua Umum partai Hati Nurani Rakyat (HANURA), Wiranto mengatakan apa yang dituduhkan Wakil Sekretaris Partai Demokrat Ramadhan Pohan tentang dirinya menyusun rencana penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah bentuk kepanikan.
“Justru saya kasihan sebagai aktivis partai, kenapa Ramadhan Pohan mengeluarkan tuduhan itu. Tuduhan itu kan harus dipertanggung jawabkan, sehingga menambah problema yang kini sedang dialami partainya,” ujar Wiranto saat bertemu wartawan, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/3/2012).
Pernyataan Ramadhan Pohan yang menuduh dirinya menyusun rencana penggulingan Presiden SBY, menurut Wiranto adalah pernyataan yang dangkal dan bodoh. Meskipun ada tuduhan itu, dirinya telah minta kepada para kadernya tidak perlu emosi atau reaksi. “Saya juga belum berencana membawa ke jalur hukum,” ujarnya.
Wiranto menganggap penggulingan pemerintah ditengah jalan, adalah langkah inkonstitusional. “Percuma saja ikut pemilu bila langkah seperti penggulingan pemerintah yang sah dilakukan,” tegasnya.
Justru kalau mau, lanjut Wiranto, kesempatan untuk menggulingkan sebenarnya bisa dilakukan ketika terjadi kerusuhan tahun 1998 lalu. “Apalagi saat itu saya menjadi Panglima TNI. Tetapi hal itu tidak saya lakukan karena tidak membawa kemaslahatan umat,” ungkapnya.
Menurut Wiranto munculnya masalah yang terjadi di Partai Demokrat adalah masalah internal. Masalah itu berawal karena tidak disiplinnya kader melanggar aturan partai. “Karena itu Ramadhan Pohan tidak perlu melibatkan partai lain,” tukas Wiranto.(kyw)
(Insaf Albert Tarigan)