ROMA - Mahkamah tinggi Italia akan memulai mendengar pembelaan mantan Perdana Menteri (PM) Silvio Berlusconi, atas vonis penjara dan larangan berpolitik. Vonis ini dikhawatirkan bisa memicu krisis di Italia.
Pada sidang dengar pendapat pertama, jaksa penuntut umum Antonella Mura menolak semua pembelaam dari Berlusconni. Sebelumnya, taipan media itu meminta hukuman lebih rendah dalam kasus penggelapan pajak. Demikian diberitakan Associated Press, Rabu (31/7/2013).
Mura juga meminta lima hakim agung untuk mengesahkan hukuman satu tahun penjara. Pihak pengadilan sendiri masih mengharapkan mendengar argumen balasan dari tim pengacara Berlusconi.
Bila pihak pengadilan menolak pembelaan Berlusconi, ini akan menjadi kali pertama Berlusconi dijebloskan dalam penjara. Pengambilan keputusan hukum atas Berlusconi, sudah semestinya dilakukan secara teliti.
Potensi kejatuhkan Berlusconi dikhawatirkan akan menyebabkan Italia terjerembab masuk ke dalam krisis ketidakpastian baru. Hal ini tentu mengancam kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Eropa ini.
Pemerintahan Italia dikhawatirkan akan terkena imbas karena koalisi dari Partai Demokrat pimpinan Perdana Menteri Enrico Letta dan Partai Kebebasan tempat Berlusconi bernaung, bisa berakhir dengan perpecahan. Tetapi desakan Politisi Moderat agar mendesak pengadilan menjatuhi vonis hingga septemeber demi kestabilan politik juga menjadi bahan pertimbangan dasar.
Pria 76 tahun ini dan pemilik klub sepak bola AC Milan, menjadi magnet dalam upaya pembelaan terhadap vonis penjara. Tiga orang yang ada dalam kasus penggelapan pajak dan terkait dengan Berlusconi pun sudah di hukum. Semenjak menjabat pertama kali pada 1994 dia telah mendapat puluhan tuduhan kasus yang menyangkut namanya.
(Fajar Nugraha)