Gaji Belum Dibayar Lima Bulan, Karyawan Ladewindo Geruduk DPRD

Bramantyo, Jurnalis
Senin 10 Februari 2014 13:38 WIB
Karyawan PT Ladewindo demo di depan DPRD Karanganyar (Foto: Bramantyo/okezone)
Share :

KARANGANYAR - Karyawan PT Ladewindo, Songgorunggi, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah, berang menyusul sikap manajemen yang belum membayarkan gaji selama lima bulan terakhir.

"Kami sudah tidak dibayarkan gaji sejak lima bulan terakhir. Gaji yang sebelumnya selalu telat hampir 3 bulan. Kami masih kasih toleransi, tapi sekarang tidak," ungkap salah satu karyawan, Sutiyani, dan diamini Andi, security pabrik, di sela aksi demo di Gedung DPRD Karanganyar, Senin (10/2/2014).

Berbeda dengan pabrik tekstil lainnya, di tempatnya bekerja seluruh karyawan berstatus tetap. Tidak ada satu pun karyawan berstatus kontrak atau tidak tetap, sehingga dengan sistem seperti itu, pihak manajemen bisa mendikte karyawan seenaknya, termasuk memberikan janji-janji palsu menyangkut pembayaran.

Tak hanya itu, pihak manajemen tetap memaksa karyawan tetap masuk, meskipun pabrik tidak beroperasi.

"Pabrik sudah tidak beroperasi, tapi kami disuruh masuk terus. Disuruh tetap absen, padahal pabrik sudah tidak beroperasi selepas Lebaran. Kami marah terhadap pemilik pabrik bernama Dewi. Dia tidak pernah terlihat batang hidung hidungnya. Kalaupun menemui kami, Dewi selalu pakai handphone yang dibesarkan suaranya sama staf kepercayaannya," ungkap Sutiyani

Aksi karyawan Ladewindo ini mendapat pengawalan ketat petugas Kepolisian dari Polres Karanganyar.  Teriakan cemooh karyawan menggema saat perwakilan manajemen tiba di gedung DPRD.

Namun, perwakilan manajemen tidak menggubris teriakan para karyawannya dan menolak menemui pengunjuk rasa.  Kemarahan para karyawan ini semakin menjadi-jadi, saat beberapa perwakilan mereka yang dipertemukan oleh DPRD dengan pihak manajemen kembali berjanji bila gaji dibayarkan pada minggu depan.

Para karyawan ini menolak dan tetap menuntut gajinya dibayarkan pada saat ini juga. Massa mengancam, jika belum dipenuhi, akan terus menggelar aksi yang lebih banyak. Untungnya kemarahan para karyawan ini reda setelah perwakilan karyawan membacakan hasil kesepakatan.

"Kami menolak masuk sebelum gaji dibayar lunas. Mereka sudah terlalu sering janji, tapi janjinya palsu," ungkap Sri lestari karyawan lainnya.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya