MESIR - Seorang wartawan Al Jazeera yang menghabiskan lebih dari 130 hari mogok makan untuk memprotes penahanannya, telah dibebaskan dari sebuah penjara di Mesir.
Pembebasan Abdullah Al-Shamy, 26, dilakukan hari ini dengan alasan medis setelah menghabiskan hampir satu tahun di tahanan tanpa biaya. Demikian seperti dilansir dari ITV, Rabu (18/6/2014).
Sementara tiga wartawan lainnya termasuk jurnalis nasional asal Australia, Peter Greste, masih ditahan oleh pihak berwenang Mesir. Penahanan Greste telah menyebabkan kemarahan di seluruh dunia.
Para jurnalis ini dituduh membantu mantan presiden Ikhwanul Muslimin, Mohamed Mursi, yang dikategorikan sebagai kelompok teroris oleh rezim militer yang menggulingkan Morsi pada Juli lalu.