Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah

Bramantyo, Jurnalis
Senin 17 November 2014 11:58 WIB
Limbah Plastik Disulap Jadi Minyak Tanah
Share :

Meskipun, untuk kearah tersebut, Andris mengaku terbentur biaya cukup besar. Namun Andris bertekad agar temuannya bisa disempuraka lagi.

Bahkan, alat tradisional pengelolahaan minyak dari limbah plastik dalam dalam ukuran besar yang telah didesainnya, siap dia buat. Agar, nantinya, hasil yang dihasilkan cukup banyak.

"Tapi kalau ada masyarakat yang membutuhkannya, silahkan mengambil dengan cuma-cuma tanpa harus membayarnya. Lumayan, bisa menghemat pengeluaran apalagi harga BBM akan naik,"paparnya.

Sedangkan limbah organik yang juga ikut dikumpulkannya, akan dibuat menjadi kompos. Hanya saja, keterbatasan lahan yang dimiliki membuat limbah sampah organik yang dikumpulkannya ditaruh di sebuah ember plastik berukuran kecil. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan kompos.

Saat ini, selain terus mengembangkan hasil pengolahaan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak, Andris bersama empat rekannya juga dipercaya membina para siswa di sebuah Pondok Pesantren yang ada di Kabupaten Boyolali.

Sayangnya penemuan Andris Priyu Armaja itu belumlah mendapatkan respon dari PT Pertamina.

Manager Humas Pertamina Operasi Pemasaran Regional IV Jateng dan DIY Robert Marchelino Verieza Dumatubun mengatakan pada dasarnya Pertamina sangat mengaspresiasi penemuan tersebut.

Tetapi untuk memasukan limbah sampah plastik menjadi minyak tanah sebagai energi, masih memerlukan rangkaian penelitian serta proses yang cukup lama. Terutama dari segi keamanan konsumen yang akan menggunakannya.

Sebab, plastik cepat sekali mencair bila dibakar. Sehingga pihaknya memperkirakan bila cairan yang dihasilkan Andris dari proses pembakaran plastik itu hal yang lumrah dan biasa terjadi bila plastik dibakar.

Kalaupun Andris menyatakan minyak tanah yang dihasilkan dari limbah sampah plastik memiliki hasil diatas minyak tanah yang dihasilkan dari fosil ribuan tahun dan dibawah premium, ungkap Rebert jelas tidak mungkin.

Pasalnya, dalam memproduksi minyak tanah, ada beberapa tahap yang dilakukan Pertamina secara matang, sebelum produksinya dilepas kepasaran. Salah satunya faktor keamanan dari prodak yang dijual. Sedangkan yang dilakukan Andris, ungkap Robert sangat terlalu sederhana. Meski begitu, Pertamina mempersilahkan saja bila Andris ingin membawanya ke Pertamina.

"Masih harus dibuktikan melalui beberapa proses uji laboratorium lagi temuan tersebut.Benar tidak minyak tanah yang dihasilkan dari plastik itu kualitasnya diatas minyak tanah yang kami produksi. Prinsipnya kami sangat mengaspresiasi temuan tersebut. Tapi kalau harus mengujikan hasil temuan itu jelas tidak mungkin. Karena Pertamina itu bukan tempat pengujian," paparnya.

(Stefanus Yugo Hindarto)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya