Al Qaeda Hargai Kepala Kartunis Lars Vilks Rp2 Triliun

Mohammad Saifulloh, Jurnalis
Minggu 15 Februari 2015 11:36 WIB
Share :

Alih-alih berhasil membunuh Vilks, pelaku penyerangan justru menewaskan seorang warga Denmark peserta diskui memperingati 26 tahun keluarnya fatwa penolakan terhadap Salman Rushdie tersebut.

Sebenarnya, ancaman pembunuhan terhadap Vilks tidak terjadi kali ini saja. Sebelumnya, pada Maret 2009, seorang mualaf dari Pennsberg, Pennsylvania, AS, Collen LaRose mencoba membunuh Cilks. Ibu rumah tangga berusia 51 tahun itu bahkan ke Swedia untuk menghabisi nyawa Vilks sebagai bentuk jihad. Tapi misinya gagal dan harus mendekam di penjara selama 10 tahun.

Di saat bersamaan, percobaan pembunuhan terhadap Vilks juga datang dari Irlandia. Sebanyak tujuh orang ditahan karena didakwa melakukan percobaan pembunuhan padanya. Pada Mei 2009, sang kartunis juga menjadi korban serangan saat memberikan kuliah tentang kebebasan berbicara di Uppsala University. Saat itu ditayangkan pula video tentang Islam dan homoseksualitas.

Vilks juga menerima ancaman berupa video dari kelompok Al-Shaabab di Somalia medio November 2010 lalu. Mereka merilis bahwa aksi bom bunuh diri di Stockholme terkait dengan penggambaran Vilks laksa na seekor babi.

Vilks yang lahir di Helsingborg, Swedia mempunyai orangtua berdarah Latvia dan Swedia. Dia menuntaskan gelar doktoralnya di jurusan sejarah seni Lund University pada 1987. Kemudian dia bekerja di akademi seni Oslo National Academy dari 1988 hingga 1997 sebelum resmi menjadi profesor seni di Bergen National Academy. Dia kembali menjadi buah bibir karena menganugerahi majalah Charlie Hebdo sebuah penghargaan kebebasan berpendapat melalui organisasinya, Lars Vilks Committee pada Oktober 2014.

(Muhammad Saifullah )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya