ANKARA – Pemerintah Iran dan Turki menyatakan mendukung upaya penyelesaian konflik Yaman melalui jalur politik. Hal ini disampaikan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam kunjungan ke Turki pada Rabu 8 April 2015.
“Kami berdiskusi mengenai Yaman, dan kami setuju peperangan serta pertumpahan darah di wilayah ini harus segera dihentikan. Gencatan senjata secara keseluruhan harus dilakukan, selain itu serangan harus dihentikan,” ucap Presiden Rouhani kepada pers, seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (8/4/2015).
Lebih lanjut presiden berusia 66 tahun itu menambahkan bahwa dirinya dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setuju ketidakstabilan serta peperangan di wilayah Timur Tengah harus segera dihentikan.
Kunjungan presiden dan pejabat Iran ke Turki merupakan langkah yang dinilai dapat memperbaiki hubungan kedua negara yang memburuk akibat konflik Yaman
Akhir Maret, Presiden Erdogan mengatakan Iran berusaha menanamkan dominasi mereka di Yaman. Dia mendesak Pemerintah Iran menarik pasukan mereka dari Yaman, Suriah, dan Irak.
Tuduhan Erdogan ini dibalas oleh Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dengan menuduh Turki sebagai menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah dengan mendukung pasukan pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al Assad.
(Hendra Mujiraharja)