Manahan mengatakan kemungkinan ini baru pertama kalinya pada tahun ini terjadi perompakan oleh WNI karena sebelumnya laporan yang didapat hanyalah pencurian biasa, bukan dalam skala perompakan.
Angkatan Laut Malaysia mengatakan kedelapan perompak tersebut bersenjatakan pistol dan parang saat menyekap 22 awak kapal Orkim Harmony.
Namun, para perompak itu telah kabur menggunakan sekoci pada Kamis 18 Juni 2015 malam waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Kepala Staf AL Malaysia Tan Sri Abdul Aziz Jaafar menuturkan perompak berbicara dalam bahasa Melayu dengan aksen Indonesia. Mereka sempat mengubah nama menjadi Kim Harmon untuk mengelabui aparat.
(Pamela Sarnia)