IPW Prihatin dengan Kemunculan Pengamat "Asbun"

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Minggu 12 Juli 2015 18:15 WIB
ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
Share :

Menurutnya, pengamat maritim itu juga menuduh Serikat Pekerja JICT (SPJICT) yang menolak privatisasi terminal peti kemas terbesar di Indonesia itu terjebak dalam nasionalisme sempit.

"Saya heran, pengamat maritim ini belajar di mana, sampai mengatakan dibutuhkan global operator untuk mendatangkan kapal. Kita semua tahu Priok itu destination port. Selama JICT memberikan pelayanan yang paling efisien, kapal akan antri datang ke JICT. Buktinya dermaga JICT selalu penuh sampai saat ini," bebernya.

Dia menambahkan, pernyataan-pernyataan yang bersifat tendensius pada akhirnya hanya memunculkan pro dan kontra yang tidak perlu. Apalagi jika pernyataanya tidak didukung kajian yang komprehensif berupa data-data faktual tentang materi yang dikomentarinya.

“IPW mengimbau siapapun orang berbicara harus berdasarkan data dan fakta, tidak melontarkan pernyataan yang pada gilirannya akan menjadi bumerang pada yang bersangkutan karena dianggap sebagai pengamat yang asbun (asal bunyi-red),” pungkasnya.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya