Skandal 1MDB adalah Pertikaian Mahathir dengan PM Najib

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 30 Juli 2015 06:00 WIB
Skandal korupsi 1MDB yang melanda Malaysia saat ini disebut sebagi pertikaian antara PM Najib dengan Mahathir Mohammad. (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA – Skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang saat ini santer terdengar dari negeri Jiran Malaysia diduga sebagai sebuah pertikaian antara mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad dengan Perdana Menteri yang saat ini menjabat Najib Abdul Razak. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Solidariti Anak Muda Malaysia (SAMM), Badrul Hisham Shaharin.

“Pertikaian Mahathir dengan Najib, pertikaian taipan-taipan, kroni lama dengan kroni baru. Pada 1MDB, Najib akan ambil alih bisnis dan memberikannya pada kroni baru, (karenanya) kroni lama marah,” kata Badrul kepada media di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Pria yang sering dipanggil Chegubard itu menyebut mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin menghadiri sebuah pertemuan dengan salah satu taipan yang dekat dengan Mahathir tiga hari sebelum dilengserkan oleh PM Najib. Hal itu menimbulkan dugaan bahwa Muhyiddin digunakan oleh Dr. M - julukan Mahathir – untuk menyerang pemerintahan Najib yang saat ini sedang goyah.

Chegubard juga menyebutkan bahwa Dr. Mahathir juga berperan dalam pelengseran pendahulu PM Najib, Abdullah Ahmad Badawi yang mundur pada 2009. Mundurnya Badawi adalah akibat langsung dari perseteruannya dengan Mahathir.

Saat itu Mahathir yang telah menjadi Presiden partai berkuasa Malaysia, United Malays National Organisation (UMNO) selama 22 tahun menyatakan keluar dari partai tersebut dan hanya akan kembali ke dalam partai jika Badawi mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri dan pimpinan UMNO. Beberapa pekan setelah perginya Mahathir, Badawi menyatakan dia akan mundur sebagai Presiden UMNO dan perdana menteri pada Juni 2009.

(Pamela Sarnia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya