Nantinya, data ante mortem itu akan dicocokan dengan data post mortem, begitu jenazah berhasil ditemukan. "Begitu jenazah ketemu, kita periksa data post mortem. Nanti kita cocokkan dengan data ante mortem. Itu proses rekonsiliasi, nanti kita lakukan pemeriksaan DNA, rekam gigi," lanjutnya.
Arthur mengungkapkan, sampai saat ini timnya belum menerima satu jenazah yang berhasil dievakusi oleh tim evakuasi, di lokasi jatuhnya pesawat. Namun, pihaknya sudah siap 100 persen untuk melakukan identifikasi jenazah bila telah berhasil ditemukan.
"Belum ada, kami belum menerima satu pun jenazah. Maka kita lakukan persiapan dengan kumpulkan ante mortem," pungkas Arthur.
Seperti diketahui Pesawat Trigana Air bernomor penerbangan IL 267, semula hilang kontak saat dalam perjalanan dari Bandara Sentani (Jayapura) menuju Bandara Oksibil (Pegunungan Bintang) pada Minggu 16 Agustus 14.55 WIT.
Belakangan terungkap, pesawat berjenis ATR-42 itu mengalami kecelakaan. Puing pesawat ditemukan sekira 13 kilometer dari Bandara Oksibil di ketinggian sekira 8.000 kaki. Berdasarkan manifes, pesawat membawa 49 penumpang dan lima kru.
(Randy Wirayudha)