Namun Gatot menegaskan, belanja alutsista harus dilakukan dengan cermat. Ia tidak ingin adanya barter pesawat Sukhoi dengan kelapa sawit, seperti di periode lampau.
"Ya semua mimpi AU, inginnya punya Sukhoi 35, karena tercanggih itu. Kita butuh sebanyak-banyaknya. Kalau tukar Sukhoi pakai sawit, nanti masalahnya dapat pesawat doang, tak ada pelurunya. Main-mainan dong," imbuhnya.
Gatot pun mengapresiasi langkah Menhan yang melakukan pemeriksaan ke tiap matra. Ia menyebut, sikap sang menteri juga sekaligus sebagai nostalgia sebagai mantan prajurit. Ia pun berharap adanya penambahan alokasi anggaran ke korps militer.
"Menhan melihat keperluan apa saja yang dibutuhkan TNI. Sambil nostalgia mungkin. Harapannya kalau Menhan lihat kan, ada tambahan dana ke TNI. Dan itu tidak salah, kan? wartawan main ke angkatan, salah tidak? Kan sama saja sama Menhan," pungkasnya.
(Randy Wirayudha)