Untuk modus terbanyak selanjutnya, kata Wana, ialah penyalahgunaan anggaran. Tercatat mencapai 64 kasus korupsi menggunakan cara ini.
"Setelah itu, modus penyalahgunaan wewenang tercatat sebanyak 60 kasus, mark up sebanyak 58 kasus, laporan fiktif 12 kasus, suap atau gratifikasi 11 kasus, kegiatan fiktif sembilan kasus, pemotongan enam kasus, mark down tiga kasus," ungkapnya.
Modus selanjutnya ialah pemerasan dua kasus dan pungutan liar satu kasus. "Apabila melihat pemaparan tersebut maka bisa diketahui bahwa penggelapan menjadi modus yang paling sering digunakan," kata Wana.
(Fachri Fachrudin)