"Kita sudah panggil 'mending lu damai deh, setelah damai nanti kita kontrak', tapi tidak mau," imbuhnya.
Mantan camat Jatinegara itu enggan mempermasalahkan sulitnya mengajak Metromini. Dia justru akan membuat antar kendaraan bersaing, terlebih armada Metromini mayoritas sudah tak layak pakai.
"Kalau dia tidak mau damai ya tidak masalah. Kita tiban aja 'jebret' dengan operator lain yang trayeknya sama. Sekarang kalau misalnya disini ada mobil bagus, AC, pakai CCTV, GPS, lebih murah sementara disana busnya jelek. Kendaraan itu akan mati sendiri," bebernya.
Dirinya mengaku tidak bisa menjamin apakah cara tersebut akan menghilangkan Metromini atau tidak. Namun setidaknya dengan menempatkan bus tandingan di trayek yang sama dengan fasilitas lebih baik tentunya akan membuat masyarakat berpikir dua kali jika ingin menggunakan metromini.
"Biarin saja tumpang tindih. Hantem saja enggak apa-apa. Disikat saja," pungkasnya.
(Awaludin)