Orang nomor satu di Jakarta itu akhirnya memutuskan untuk ikut dalam rapat Banggar DPRD DKI Jakarta, membahas soal anggaran APBD 2016 yang akan dimasukkan dalam e-budgeting.
Sementara itu, Presiden Jokowi yang sedianya akan menghadiri dan membuka langsung festival tersebut juga membatalkan agendanya beberapa jam sebelum acara dimulai. Presiden pun menyerahkan sambutan pembukaan acara pada Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan untuk membacakan pidatonya.
"Beliau sampai last minutes mencoba untuk hadir, tapi kesehatan Presiden tak baik, beliau minta maaf atas ketidakbisaannya beliau," kata Luhut di Festival Antikorupsi di Sasana Budaya Ganesha Bandung.
Karena itu, sejumlah kegiatan yang dijalankan Presiden Jokowi dilangsungkan di Jakarta. Salah satunya, dengan memimpin rapat di Istana Merdeka dengan Wantimpres.
"Saat ini beliau berkantor di Istana Merdeka. Ada beberapa tugas kenegaraan yang memerlukan perhatian penuh beliau. Beliau juga menerima Wantimpres, laporan dari para menteri dan memantau situasi pasca pemungutan suara pemilukada serentak," ujar Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana.
Sekedar diketahui, selain sama-sama sempat berpasangan memimpin Ibu Kota, dua tokoh itu juga pernah mendapat penghargaan Bung Hatta Anticorruption Award. Jokowi mendapatkan penghargaan tersebut pada tahun 2010 saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, sementara Ahok mendapatkannya di tahun 2013 saat menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sampai saat ini, memang belum ada keterangan secara pasti apakah 'kekompakan' Jokowi-Ahok yang tidak hadir dalam festival antikorupsi itu memang disengaja, atau memang mereka sibuk dengan kegiatannya di Jakarta.
(Awaludin)