Sempat di Tutup, Lokasi Pesugihan Gunung Kemukus Kembali Bergeliat (I)

Bramantyo, Jurnalis
Jum'at 25 Desember 2015 02:05 WIB
Pintu masuk ke Gunung Kemukus (foto: Bramantyo/Okezone)
Share :

SOLO - Hari masih menunjukan pukul 15.00 WIB. Namun, lokasi ritual yang dipercaya masyarakat luas bisa membuat kaya secara instan meski di tempuh dengan cara yang tidak sewajarnya, Gunung Kemukus, mulai ramai di kunjungi.

Padahal, pasca beredarnya rekaman tradisi seks bebas yang menghebohkan oleh jurnalis asing Patrict Abboud dari program Dateline SBS (Special Broadcasting Service) Australia yang berjudul Sex Mountain, beberapa waktu lalu, Gunung Kemukus sempat di tutup oleh Pemerintah Kabupaten Sragen untuk kemudian di tata kembali.

Kala itu penertiban melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja, Kepolisian Sektor, serta Komando Rayon Militer. Tak heran, saat ini lokasi Gunung Kemukus berbeda dari sebelumnya. Kala itu, jalan menuju lokasi ritual Gunung Kemukus rusak dan berbecek.

Tapi, saat ini, jalan yang dahulunya becek, sudah di pavingisai. Begitu pula loket tiket masuk ke Gunung Kemukus pun sudah rapi. Termasuk dilokasi dermarga, tengah dibangun sebuah jembatan gantung. Sehingga, bila musim hujan dan warga yang bermaksud melakukan ritual ke Gunung Kemukus, tak perlu lagi naik perahu. Seiring berjalannya waktu, lokasi ritual ini pun kembali ramai dikunjungi.

Apalagi saat Okezone mengunjungi lokasi Gunung Kemukus, kebetulan bertepatan dengan hari ritual yakni malam Jumat Pon. Nampak ramai pengunjung. Di pintu masuk para pengunjung dikenalkan restribusi sebesar Rp5 ribu per-orang.

Penjaga tiket yang enggan di sebut namanya menjelaskan, bahwa lokasi ini memang sudah di buka lagi. Memang sempat tutup sementara. Tapi akhirnya di buka kembali.

"Sudah buka lagi. Kebetulan masnya datang pas hari pasaran, jadi pengunjungnya ramai," jelasnya di Gunung Kemukus kepada Okezone, Sragen, Jawa Tengah (24/12/2015).

Senada dengan Sri, pemilik warung disekitar lokasi juga menyatakan Gunung Kemukus tetap buka seperti biasa. Hanya saja pengunjungnya menurun drastis.

Dengan dibukanya kembali lokasi tersebut tentu saja fenomena ini tentu saja banyak di manfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadinya meski kondisinya tidak begitu terang-terangan seperti waktu lalu.

Gunung Kemukus yang semula menjadi lokasi wisata spiritual berubah fungsi menjadi wisata seksual, dengan menjamurnya warung remang-remang dan juga karaoke kampung hingga menyediakan sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) untuk memuaskan hasrat pelaku ritual.

Sebenarnya pihak keamanan setiap hari melakukan patroli, namun sayangnya, patroli tersebut hanya sampai di depan pintu masuk lokasi saja dan tidak masuk ke dalam lokasi.

Diketahui, nama Gunung Kemukus tak asing di telinga masyarakat yang mempercayainya bisa memujudkan keinginan untuk kaya mendadak. Hanya saja, bagi siapa saja yang melakukan ritual di lokasi tersebut, konon diwajibkan melakukan ritual seks bertukar pasangan. Sebanyak tujuh kali dan dilaksanakan tiap hari pasaran di malam Jumat Pon.

Padahal menurut salah satu juru kunci makam Pangeran Samudera, Tojiman yang sempat di temui Okezone menjelaskan, sebenarnya tidak pernah ada syarat ritual seks seperti itu.

"Peziarah hanya datang, sebelumnya mandi membersihkan diri terlebih dahulu di Sendang Ontrowulan dan langsung menuju ke makam dan ziarah ke ruangan tempat Pangeran Samudera dan ibu tirinya, Ontrowulan. Kemudian ritual selesai, peziarah langsung pulang," jelasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya