JENEWA – Perserikatan Bangsa-Bangsa gagal memenuhi janjinya untuk mengirim bantuan makanan kepada para korban bencana kelaparan di Madaya, Suriah.
Pasalnya hingga hari ini, Sabtu (9/1/2016), belum ada konvoi bantuan makanan yang tiba di kota yang saat ini masih diduduki Pasukan Suriah dan Milisi Hezbollah Lebanon tersebut.
Sebelumnya diberitakan, ribuan warga Madaya yang menderita kelaparan akut, tengah sekarat. Mereka tak bisa keluar kota, karena Madaya dikelilingi pegunungan dan ladang ranjau, serta satu-satunya akses justru dijaga ketat Pasukan Suriah dan Hezbollah.
Pada Kamis, 7 Januari 2016 lalu, sedianya PBB mengaku sudah mendapat izin untuk memasuki Kota Madaya demi mengirimkan sejumlah konvoi truk berisi bantuan makanan. PBB menjanjikan dalam jangka waktu 48 jam (dua hari), mereka akan datang.
Tapi janji itu teringkari lantaran warga Madaya, mengaku sampai saat ini belum menerima bantuan makanan. PBB melalui badan UNHCR pun mengakui bahwa mereka belum bisa memastikan, kapan mereka akan mengirim bantuan makanan.
“Situasi di Madaya sangat mengkhawatirkan. Tak ada satu pun bantuan yang terkirim ke sana sejak Oktober (2015),” ujar juru bicara UNHCR, Adrian Edwards.
“Kami belum punya tanggal pasti untuk diumumkan (untuk mengirim makanan). Kami akan mengumumkannya saat bantuan sudah berhasil di kirim ke area-area yang terkena bencana kelaparan,” tambahnya, dilansir Radio Australia, Sabtu (9/1/2016).
Sementara kondisi warga Madaya yang terkena busung lapar kian mengenaskan, sebagaimana yang mencuat dalam video yang kembali beredar di dunia maya.
Dalam sebuah video, seorang anak perempuan yang tulang di tubuhnya tinggal berbalut kulit bak korban kamp konsentrasi Nazi di masa Perang Dunia II, mengaku sudah tak makan selama empat hari.
Video itu juga meng-capture gambar seorang pria yang terkulai lemah dengan kondisi mirip, mengaku sudah lima hari tidak makan.
Dua pasien di rumah sakit lokal itu hanya bisa diasup air dan garam oleh para dokter, lantaran pihak rumah sakit juga kekurangan pasokan makanan dan kebutuhan medis lainnya.