Kematian Siyono, Polri Tetap Gunakan Mekanisme Internal

Dara Purnama, Jurnalis
Selasa 12 April 2016 10:24 WIB
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti (foto: Antara)
Share :

JAKARTA - Walaupun hasil autopsi dari kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono sudah dipublikasi oleh PP Muhammadiyah, namun Polri tetap akan menggunakan mekanisme yang ada.

Dari hasil autopsi PP Muhammadiyah ditemukan penyebab kematian Siyono patah tulang di bagian dada yang kemudian mengarah ke jantung. Hal ini menyebabkan jaringan jantung rusak dan mengakibatkan kepada kematian.

(Baca Juga: Empat Poin Penting Hasil Autopsi Siyono)

Sementara dari hasil visum et refertum dan CT Scan Polri penyebab kematian, karena terjadi pendarahan di kepala bagian belakang.

"Makanya, saya katakan kita juga menghargai hasil autopsi itu. Tapi, kita juga punya mekanisme sendiri apakah nanti klop antara hasil autopsi dengan hasil pemeriksaan dari Divisi Propam di Mabes Polri," kata Badrodin di Rupatama Mabes Polri, Selasa (12/4/2016).

Sebelumnya, Divisi Propam sendiri hanya menemukan kesalahan prosedur dari anggota Densus 88 yang mengawal Siyono ke lokasi dia menitipkan senjata di daerah Prambanan. Kesalahan prosedur ini terkait borgol yang dibuka dan pengawalan yang dilakukan hanya satu orang di mana anggota Densus lainnya bertindak sebagai sopir.

(Fiddy Anggriawan )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya