Sementara, Choirul mengatakan, pertemuan itu merupakan hasil mediasi yang dilakukan Dandim Sragen. Mediasi itu bertujuan memperbaiki kesalahpahaman yang terjadi pada acara perayaan kelulusan sekolah di Alun-Alun Sasana Langen Putro.
”Musyawarah itu dilakukan dengan niat tidak untuk mencari kesalahan, tetapi dengan niat untuk memperbaiki kesalahpahaman,” jelas Choirul.
Dia mengakui antara FPI dan keluarga IJ sudah saling memaafkan. Dia menuding ada kepentingan politik di balik perayaan kelulusan sekolah itu.
”Ada kepentingan politik dari seorang pejabat negara untuk mendongkrak popularitas kedudukannya. Ini merupakan pelanggaran kode etik sebagai pejabat negara,” ujarnya.
(Fransiskus Dasa Saputra)