PM Turki Sebut Jerman Konyol jika Setujui Genosida Armenia

Silviana Dharma, Jurnalis
Rabu 01 Juni 2016 18:01 WIB
PM Turki yang baru Binali Yildirim. (Foto: Reuters)
Share :

ANKARA - Perdana Menteri Turki yang baru Binali Yildirim menilai kemungkinan parlemen Jerman untuk menyetujui resolusi genosida terhadap 1,5 juta warga Armenia oleh Turki, adalah keputusan yang konyol.

Dilansir Reuters, Rabu (1/6/2016), Yildirim berujar, jika parlemen Jerman benar-benar mendukung resolusi simbolis tersebut, maka hal itu akan merusak hubungan baik yang sudah terjalin antara kedua negara selama ini.

(Baca juga: Hubungan Jerman-Turki Terancam Proposal Genosida Armenia)

Pembantaian terhadap penduduk Armenia pernah terjadi pada masa pemerintahan Kerajaan Ottoman pada 1915. Jumlah korbannya bervariasi, antara 1,5-2 juta jiwa. Peristiwa ini terjadi selama dan setelah Perang Dunia I.

Suku minoritas Kristiani di negara yang sekarang dikenal sebagai Republik Turki, hidup menderita kala itu. Di mana yang laki-laki dipaksa menjadi budak. Sedangkan perempuan dan anak-anak, serta orang tua dan yang berpenyakitan didepak keluar dari tempat tinggalnya. Mereka dipaksa mengarungi perjalanan maut melalui padang gurun Suriah yang gersang.

Kejahatan kemanusian yang pernah terjadi di masa kekuasaan Utsmani itu dikategorikan para sejarawan sebagai genosida. Namun, Turki terus menyangkal telah melakukan pelanggaran HAM berat tersebut. Mereka hanya mengakui, memang ada kematian dalam skala masif, tetapi bukan pembantaian sistematis seperti yang dituduhkan Rusia dan sejumlah ilmuwan dari negara Barat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya