"Saat ini Pekanbaru menjadi kota sampah dan Wali Kota pun juga sampah. Karena mengurus sampah aja tidak selesai. Jika menyelesaikan masalah sepela seperti sampah ini tidak beres sebaiknya Firdaus mundur," ucap Ketua KAMMI Pekanbaru, Afdhal.
Sudah sekitar dua pekan, Pekanbaru menjadi Kota 'sampah'. Hampir di setiap ruas jalan termasuk jalan protokol dipenuhi sampah organik dan anorganik.
Bahkan belakangan, sejumlah warga melakukan aksi demo kantor Wali Kota Pekanbaru dan sejumlah kantor lurah. Bahkan, ada juga yang melakukan aksi blokir jalan. Menggunungnya sampah membuat kekhawatiran warga. Selain terlihat jorok, aroma busuk dan bakal adanya berbagai penyakit yang muncul membuat warga cemas.
Akar masalah sampah di kota yang sering mendapat piala Adipura atau kota terbersih dan rapi se-Indonesia ini dikarenakan para buruh dan pekerja sampah melakukan aksi mogok. Ratusan buruh sampah mengeluh karena upah mereka selama dua bulan tidak dibayar.
Menanggapi ketidakbecusan Pemkot Pekanbaru mencari solusi penaganan sampah, Pemerintah Provinsi Riau turun tangan. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman meminta kepada pihak Dinas Bina Marga Riau dan Satpol PP untuk membantu mengangkut sampah di jalan-jalan.
(Khafid Mardiyansyah)