“Saya hanya berharap bahwa kami semua di sini bisa bersama-sama berbagi kebahagiaan dan momen berharga ini dengan Mark (Osborne),” kata sang istri sambil tersenyum, demikian disitat dari Shanghaiist, Sabtu (2/7/2016).
Para perawat bahkan ikut merayakan dengan membuat sendiri 30 angsa dari lipatan kertas (origami) dan menggantungnya di atas tempat tidur Osborne.
Selama hidupnya, Osborne mengabdikan diri sebagai pengajar. Kehidupan rumah tangganya selama enam tahun terakhir dipenuhi kebahagiaan. Sebelum pada 3 Maret 2016 pria asing itu divonis menderita stroke akut.
“Kau tidak akan pernah meninggalkan kami, kami masih bisa merasakan kehadiranmu. Terima kasih atas kebaikanmu, Mark!” komentar seorang warganet yang terharu mendengar kisah ini.
(Silviana Dharma)