Mengenang Satu Dekade Bencana Tsunami di Pangandaran

Agregasi Kabar Priangan, Jurnalis
Senin 18 Juli 2016 12:28 WIB
Ilustrasi
Share :

PANGANDARAN – Upacara mengenang satu dekade tragedi tsunami di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang berlangsung Minggu 17 Juli 2016, petang, di Pantai Pangandaran, berlangsung khusyuk.

Dalam perayaan tersebut, juga dilakukan simulasi penanganan tsunami untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan bahaya bencana tsunami yang bisa melanda kapan saja. 

Pada tanggal 17 Juli 2006, ratusan nyawa manusia hilang ditelan ganasnya gelombang. Sementara, puluhan nyawa lainnya hingga kini keberadaannya tidak diketahui. Bencana tsunami yang meluluhlantahkan Pangandaran dan sekitarnya meninggalkan bekas mendalam pada benak masyarakat sekitar.

Ketua Forum Relawan Kabupaten Pangandaran, Sutan Abdul Rosid mengatakan, bencana tsunami yang sempat melanda Pangandaran sepuluh tahun silam perlahan mulai hilang dari ingatan warga.

“Dari dulu, baru sekarang kmai mengenang korban tsunami tersebut,” kata Rosid, seperti dikutip dari Kabar Priangan.

Dengan melakukan simulasi bencana tersebut, Rosid menambahkan, diharapkan masyarakat lebih waspada lagi akan terjadinya bencana, khususnya tsunami. “Sekaligus mengenang korban-korban yang gugur dalam bencana tsunami lalu,” ujarnya. 

Selain melakukan simulasi bencana, masyarakat juga melakukan doa bersama di makam korban tsunami. Rosid menuturkan, sebelum mengadakan simulasi bencana, masyarakat dan relawan melakukan longmars dari Jalan Kidang Pananjung, Pangandaran hingga Lapangan Boulevard.  “Kami ingin mengajak dan memberitahu masyarakat luas,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, tercatat 405 jiwa meregang nyawa tersapu tsunami. Sementara, 27 jiwa lainnya dinyatakan hilang. Tak hanya itu, 274 jiwa juga mengalami luka-luka. Total 13.198 orang harus mengungsi karena rumah mereka rusak.

Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat yang tergabung dalam forum relawan terhadap bahaya bencana tsunami.

Dengan simulasi tersebut, diharapkan masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir pantai mengetahui apa yang harus dilakukan saat bencana tsunami menerjang wilayah mereka.  “Mengingat kembali , merasakan, juga sebagai pembelajaran,” kata dia.

(Fransiskus Dasa Saputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya