Tweet Hillary Mundur dari Pilpres AS Gemparkan Warganet

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 04 September 2016 13:15 WIB
Screenshot tweet Hannah Chanpong yang mengabarkan kemungkinan mundurnya Hillary dari pilpres. (Foto: Twitter)
Share :

MENDEKATI pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung November mendatang, sebuah screenshot tweet dari akun Hannah Chanpong membuat netizen gempar. Pasalnya, tweet dari jurnalis stasiun televisi CBS yang sedang mengikuti kampanye calon presiden (capres) AS Hillary Clinton itu mengindikasikan kemungkinan sang mantan menteri luar negeri untuk mundur dari persaingan menuju Gedung Putih.


Tweet yang kira-kira berbunyi: “Sumber di dalam kampanye Clinton: “Staf mengundurkan diri dan khawatir H mundur setelah rilis FBI” itu bertanggal 2 September 2016 dan ditulis pukul 03.09 sore waktu setempat dan diklaim telah dihapus oleh penyebarnya. Setelah tweet ini beredar, akun Hannah (@hannahfc) dibanjiri pertanyaan orang-orang mengenai screenshot dan mengapa dia menghapus tweetnya.

Media-media gurem AS seperti Red State Watcher, The Political Insider dan Red Flags News segera mengabarkan berita ini dengan mencantumkan screenshot tweet itu. Namun, penelusuran lebih lanjut membuktikan bahwa tweet dan kabar tersebut palsu alias hoax.

Laporan Inquisitr, Minggu (4/9/2016) menunjukkan sejumlah kejanggalan pada screenshot tweet tersebut diantaranya masih adanya kolom “favorites” yang telah lenyap dari laman Twitter sejak digantikan dengan tanda hati yang menunjukkan “likes” pada 2015. Jika Hannah benar menulis tweet itu pada 2 September 2016, maka kolom “favorites” itu tidak akan ada.

Petunjuk lain yang mengungkap hoax ini adalah tidak adanya index ataupun cache tweet bermasalah tersebut mesin pencari Google walau baru berselang sehari setelah dipublikasikan di Twitter. Hasil mesin pencari juga tidak menunjukkan publikasi dari media mainstream mengenai kemungkinan mundurnya Hillary yang seharusnya merupakan sebuah berita besar.

Munculnya hoax ini kemungkinan terkait publikasi penyelidikan FBI terhadap skandal surel Hillary Clinton yang dipublikasikan Jumat, 2 September lalu. Kasus ini membuat kubu Hillary ketar-ketir sebab jika dinyatakan bersalah, istri presiden ke-42 AS Bill Clinton itu tidak hanya harus mundur dari pencalonan tapi juga terancam dijebloskan ke dalam bui.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya