Survei Mengungkapkan Jumlah Perawan di Jepang Mengkhawatirkan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Sabtu 17 September 2016 17:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Share :

Kebanyakan responden yang disurvei mengatakan mereka ingin menikah suatu saat. Namun, tidak tahu kapan itu akan terjadi.

“Mereka pada akhirnya ingin menikah. Tapi mereka cenderung menundanya karena ada perbedaan antara idealisme mereka dengan kenyataan. Karena itulah, orang-orang menikah di lain waktu atau tetap melajang seumur hidup yang berpengaruh terhadap rendahnya tingkat kelahiran negara,” demikian penjelasan dari Kepala Penelitian Futoshi Ishii, sebagaimana dikutip dari Japan Times, Sabtu (17/9/2016).

Fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Jepang. Di berbagai negara, faktor ketidakpastian ekonomi membuat kaum milenial berpikir ulang mengenai kehidupan seks dan pilihan mereka untuk menikah, terutama di negara-negara Asia.

Pemerintah Jepang pimpinan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe mencanangkan target untuk meningkatkan tingkat kesuburan bangsa dari 1,4 menjadi 1,8 pada 2025. Demi mencapai sasaran ini, pemerintah menjanjikan layanan perawatan anak yang lebih baik dan keringanan pajak bagi pasangan yang menikah, akan tetapi hasilnya masih belum terlihat.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya