Mewanti-wanti Kebangkitan Dinasti Politik di Banten

Iqbal Multatuli, Jurnalis
Selasa 20 September 2016 11:39 WIB
Ilustrasi (Okezone)
Share :

SERANG – Pada 2013, Banten dihebohkan dengan operasi tangkap tangan (OTT) Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan atas kasus suap Pilkada Kabupaten Lebak yang menyeret Akil Mokhtar, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK); dan Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten.

Kasus suap sebesar Rp1 miliar untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Lebak itu pun akhirnya mampu membongkar banyak kasus korupsi di Banten yang melibatkan “Gurita Ratu Atut”. Dinasti politik Ratu Atut itu sendiri terbangan melalui Pilgub.

Kini, Pilgub Banten 2017 yang akan segera digelar, sudah memasuki tahapan pelaksanaan dengan massa pendaftaran pasangan calon pada 21–23 September. Sedangkan calon yang baru memastikan diri akan mendaftar adalah Wahidin Halim, Wali Kota Tangerang dua periode; yang berpasangam dengan Andhika Hazrumy, anak pertama Ratu Atut Chosiyah.

"Pelaksanaan Pilkada Banten harus bersih dari praktik-praktik politik uang. Dulu siapa yang tidak kenal dengan istilah ‘dinasti politik’ di Banten. Citra negatif itu harus kita benahi bersama dalam pilgub mendatang," kata Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) DPD Banten, Trio H Saputra, Selasa (20/9/2016).

Alumni UIN Syarif Hidayatullah itu menjelaskan, Banten jangan sampai kembali terjebak ke dalam politik transaksional dan dinasti yang nantinya semakin membuat jauh masyarakat dari kesejahteraan, bahkan hanya 'memakmurkan' segelintir orang.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya