VIRGINIA termasuk satu dari 11 negara bagian di Amerika Serikat yang termasuk dalam zona ungu atau pemilih tidak tetap. Hillary Clinton menyadari hal itu dan sudah mengambil Tim Kaine sebagai wakilnya di Gedung Putih untuk mengunci dukungan di negara bagian ini.
Meski begitu, jajak pendapat terbaru jelang pilpres AS 8 November 2016 menunjukkan keunggulan Hillary hanya tipis saja. Empat persen di atas Donald Trump. Dalam wawancara yang dilakukan iNews.co.uk, Senin (7/11/2016), terungkap, cukup banyak juga warga Virginia yang tetap lebih menyukai miliarder AS yang terkenal kontroversial daripada memilih pasangan Kaine, si mantan ibu negara.
Salah satu program kampanye Trump yang paling menarik minat warga Virginia ialah, membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan sebanyak-banyaknya di AS. Jeff Dawson (52) yang tinggal di Prince George County di Virginia mantap memilih pebisnis real estate tersebut karena meyakini capres Republik itu mampu memenuhi janjinya.
Foto: Jeff Dawson
“Rekam jejak (Hillary) Clinton tidak cukup hebat dan menurut saya dia tidak cocok jadi presiden kami. Terlalu banyak orang kelaparan di negeri ini, terlalu banyak kejahatan dan juga pengangguran. Jadi saya rasa, Trump bisa membuat AS jadi jauh lebih baik lagi dari sekarang. Dia bisa membawa kembali pekerjaan untuk semua orang dan melindungi perbatasan kita,” ujarnya.
Sepasang suami istri di Virginia, Jerry (58) dan Susanne Barkhurst (52) juga mengaku akan memilih merah alias capres Republik daripada kandidat yang ditawarkan Demokrat pada tahun ini.
Foto: Jerry dan Susanne.
Jerry kini seorang pensiunan dan istrinya masih bekerja sebagai manajer operasional di suatu perusahaan lokal. Mereka menyukai Trump karena melihat dari program kerja dan kebijakan yang ditawarkannya.
“Saya lebih suka mencoba sesuatu yang berbeda. Saya suka kebijakan pemotongan pajaknya dan kebijakannya soal imigran,” kata Jerry.
Sementara istrinya, Susanne menambahkan, “Kami butuh seseorang yang mampu menjalankan negara ini seperti menjalankan bisnis. Trump adalah orang yang tepat.”
Sebagian lainnya memilih Trump, murni karena ketidaksukaan mereka pada Hillary. Berdasarkan pengalaman politik dan mengikuti jejak kariernya di pemerintahan, masyarakat Virginia menilai mantan menteri luar negeri itu sebagai politikus yang korup.
“(Presiden Barack) Obama kemungkinan presiden terburuk dalam sejarah AS. Kebijakan luar negerinya tidak efektif, asuransi kesehatannya juga begitu. Semua orang di sini hanya bisa menjadi pekerja paruh waktu. Tidak ada pekerjaan yang bagus. Clinton pastinya korup. Dia dan suaminya sudah mengeruk keuntungan pribadi selama bekerja dalam lingkup pemerintahan,” tukas Jerry.
(Silviana Dharma)