Tengok Keberagaman Voters di Florida Jelang Pilpres AS 2016

Silviana Dharma, Jurnalis
Selasa 08 November 2016 05:03 WIB
Persaingan ketat Hillary Clinton dan Donald Trump di Florida. (Foto: AP/Reuters)
Share :

Penurunan tersebut tak pelak membuat tim kampanye Hillary panik dan berusaha mengejar ketertinggalan. Itu lah mengapa seorang pengamat politik AS dari University of Notre Dame, Nathanael Gratias Sumaktoyo pernah mengatakan bahwa mantan ibu negara itu butuh bantuan banyak orang untuk bisa memenangkan hati rakyatnya.

“Oleh karena itulah, Hillary butuh Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama untuk mengangkat pamornya. Tanpa mereka, peluang menangnya cenderung kecil,” ucap Gratias dalam diskusi Pilpres AS di @America, Pacific Place kawasan SCBD, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Elektabilitas Hillary faktanya kembali meningkat di mata pemilih Afrika-Amerika ketika Obama datang berkampanye untuknya di Miami, Florida. Apa pun itu, pemilih Florida memastikan satu suara dari mereka sangat mahal harganya.

Di sisi lain, partai merah berharap banyak pada pemilih hispanik. Namun suara mereka juga belum menentu. Pengalaman sebelumnya mengungkap, sepertiga dari para keturunan Kuba itu malah memutuskan untuk tidak memberikan suara mereka pada menit-menit terakhir.

Five Thirty Eight, salah satu situs jajak pendapat terpercaya di Negeri Paman Sam menyatakan, kemungkinan menang Hillary sebesar 51,4 persen di Florida. Selisihnya tipis sekali dengan peluang keterpilihan Trump, yakni 48,6 persen.

(Silviana Dharma)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya