"Saya setiap hari membuat tomblok, lalu dijual ke pasar atau orang-orang membutuhkan. Uangnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan membayar uang sekolah cucu," bebernya.
Diakui Sukijan, setiap bulan dirinya mendapatkan uang pensiun sebesar Rp2 juta. Namun sebagian harus ia gunakan untuk membayar utang. Itulah alas an mengapa ia masih harus terus bekerja. Ia menegaskan, enggan berpangku tangan menunggu bantuan.
"Sebetulnya saya sudah dapat dana pension, tapi sudah saya ambil dulu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan tinggal Rp1 juta setiap bulannya," tuturnya.
Sementara ia membuat anyaman bambu, istrinya, Romlah, harus bekerja di ladang sebagai buruh tani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Lumayanlah menambah uang untuk beli makan," imbuh Romlah.
Sukijan mengaku, tidak berharap banyak dari pemerintah. Ia hanya ingin para legiun veteran seperti dirinya lebih diperhatikan. Apalagi masih banyak rekan seperjuangan yang masih membutuhkan bantuan dari pemerintah.