Dijadwalkan Bertemu Trump, Romney Masuk Bursa Menlu AS

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Jum'at 18 November 2016 05:01 WIB
Donald Trump saat memberi dukungan kepada Mitt Romney pada 2012 (Foto: Steve Marcus/Reuters)
Share :

NEW YORK – Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2012, Mitt Romney, dijadwalkan bertemu dengan presiden terpilih Donald John Trump pada akhir pekan. Pengusaha properti itu diyakini tengah mempertimbangkan Romney sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu).

Kedua tokoh Partai Republik itu sempat saling serang dalam pemilihan pendahuluan atau primary. Romney menyebut Trump sebagai seorang yang gila dan akan membawa Negeri Paman Sam kepada resesi serta membuat dunia tidak aman. Sementara Trump menyebut Romney tercekik seperti anjing saat bertarung melawan Barack Obama pada 2012.

Seperti dimuat Telegraph, Jumat (18/11/2016), hubungan keduanya mulai melunak setelah mantan Gubernur Massachusetts itu mengucapkan selamat kepada Trump. Penunjukkan Romney sebagai Menlu dianggap sebagai pengukuhan status Partai Republik serta meredakan kegugupan di luar negeri mengenai pemerintahan AS di bawah Donald Trump.

Mitt Romney adalah salah satu dari sejumlah orang yang dinilai layak mengisi posisi Menlu untuk mengejawantahkan politik luar negeri Donald Trump. Mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani ditempatkan sebagai kandidat terkuat untuk posisi tersebut. Mantan Duta Besar AS untuk PBB John Bolton juga dipertimbangkan mengisi kursi yang akan ditinggalkan John Kerry itu.

Kandidat sebagai diplomat teratas AS itu semakin panas dengan masuknya nama Nikki Haley. Gubernur South Carolina itu terlihat mengunjungi Trump Tower di New York untuk bertemu sang presiden terpilih. Sementara Wakil Presiden terpilih Mike Pence, menemui Ketua Komite Urusan Luar Negeri Senat AS Bob Corker.

Satu kandidat yang juga masuk bursa pencalonan adalah David Petraeus. Pensiunan Jenderal AS itu pernah mengundurkan diri dari jabatan Direktur CIA karena memberikan informasi bersifat rahasia kepada pasangannya. Petraeus adalah salah satu tokoh militer yang dihormati, meski penunjukkannya kelak akan sangat kontroversial.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya