Polandia sendiri baru bergabung dengan Uni Eropa pada 2004. Sejak itu hubungan luar negeri yang terjalin antarkedua negara memang semakin lekat. Melalui perang, semangat mereka tersatukan dan hal itu yang tidak akan terlupakan.
“Dan ketika perang berakhir pada kekalahan Polandia, yakni atas kedaulatan wilayah kami selama lebih dari separuh abad, syukurlah London menerima kami. Mereka membuka tangan lebar-lebar dan merangkul kami dengan keramahannya. Kami yang saat itu menjadi pemerintahan yang terasingkan berkat Inggris bisa tetap melestarikan kebebasan rakyat Republik Polandia. Fakta ini yang tidak akan pernah kami lupakan,” tegas Szydlo.
Hingga kini, diperkirakan ada 831 ribu keturunan Polandia yang tinggal di Inggris per 2015. Jumlah ini meningkat sebanyak 750 ribu orang dibandingkan pada 2004.
Setali tiga uang dengan pernyataan Szydlo, May juga kemungkinan akan mewakili Inggris mengingatkan dunia atas penderitaan yang pernah dialami Polandia semasa PD II. Ia juga akan menyoroti peran penting Polandia dalam aspek bisnis, kedokteran, pendidikan, dan seni.
“Kami tidak akan pernah melupakan pilot Polandia yang dengan berani menerjang langit bersama kami menghadapi PD II, memperjuangkan kebebasan dan demokrasi di Eropa. Demikian juga kontribusi berharga yang dibuat oleh begitu banyak orang Polandia di negara kami saat ini,” balas May.
(Rifa Nadia Nurfuadah)