"Barang-barang ada di dalam semua. Sudah gitu kita baru menambah stock batik, sekarang malah terbakar, bingung saya sudah enggak punya modal lagi untuk berdagang," imbuhnya sambil meneteskan air mata.
Selain itu, sambungnya, ia telah melakukan pembayaran kontrak kios hingga Juni 2017 sebesar Rp6 juta. Kata dia, uang tersebut pasti tidak akan dikembalikan oleh pengelola.
"Tidak mungkin akan kembali yang sudah kami bayar," sambungnya.
Sementara itu, sang suami Ko Willi terlihat lebih tegar dalam menghadapi musibah ini. Meski barang-barang senilai Rp200 juta telah hangus menjadi abu pasca-kebakaran terjadi.
"Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan, agar ada penggantian dari pihak pengelola," harapnya.