"Aki itu saya jual ke penadahnya, dengan harga kiloan dan satu kilonya seharga Rp 16 ribu. Jadi dari satu aki itu, dapat uang sebesar Rp 300 ribu. Uangnya, sudah habis untuk biaya kehidupan sehari-hari dan untuk foya-foya," katanya.
Wahyu mengetahui ada 36 titik target pencurian karena dia pernah bekerja sebagai kontraktor jaringan di PT Telkom.
Sebelum mencuri, Wahyu pergi ke Medan untuk menyewa mobil lalu kembali ke Palembang untuk menjemput Handoko. Dari Palembang, baru dia dan Handoko meluncur ke Bandar Lampung.
"Selama berada di Bandar Lampung, saya dan Handoko tinggal dengan di penginapan. Setelah itu, saya keliling Bandar Lampung mengendarai mobil mensurvei gardu-gardu jaringan PT Telkom," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)