MOSKOW – Kejaksaan Moskow menggelar sidang dengar pendapat yang menghadirkan seorang pria terduga dalang ledakan kereta bawah tanah di Saint Petersburg, Rusia. Ia mengaku diperalat dan tidak sadar dijadikan kaki tangan dalam insiden tersebut.
Pihak kejaksaan menerangkan, terduga pelaku yang bernama Abror Azimov itu sempat berbincang via telefon dengan pelaku bom bunuh diri Akbarzhan Jalilov. Abror mengaku partisipasinya dalam serangan tersebut. Namun, ia menyebut partisipasinya tidak langsung.
“Saya sedang diberikan instruksi. Saya tidak sadar bahwa saya sedang membantu melakukan serangan,” tutur Abror Azimov, mengutip dari Reuters, Rabu (19/4/2017). Ia memberikan kesaksian tersebut dari balik jeruji besi dalam sidang dengar pendapat di Ibu Kota Moskow.
(Terduga otak ledakan stasiun kereta bawah tanah di Saint Petersburg, Abror Azimov. Foto: Sergei Karpukhin/Reuters)
Sejak serangan tersebut, otoritas Rusia sudah menangkap sembilan orang yang dicurigai terlibat dalam ledakan kereta bawah Saint Petersburg. Semua terduga pelaku berasal dari Asia Tengah. Abror Azimov sendiri diketahui berasal dari Jalal Abad, Kyrgyzstan.
Istri Abrar Azimov menerangkan, suaminya itu bekerja di sebuah restoran di Moskow bersama dengan saudaranya, Akrom. Abrar seharusnya kembali ke Kyrgyzstan pada awal April tetapi tidak kunjung datang. Akrom sendiri sudah pulang dan menjalani perawatan di rumah sakit karena menderita suatu penyakit. Ia tetap diperiksa oleh Dinas Keamanan Kyrgyzstan meski dalam keadaan terbaring lemah.