PM Bangladesh: Myanmar Harus Menerima Kembali Warga Rohingya!

Agregasi VOA, Jurnalis
Selasa 12 September 2017 15:17 WIB
Pengungsi Rohingya. (Foto: Bernat Armangue/AP)
Share :

BANGLADESH - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengecam keras Myanmar karena kekejian yang membuat ratusan ribu Muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh dalam beberapa pekan terakhir.

Sheikh Hasina mendesak Myanmar agar menerima kembali warga Rohingya, sementara parlemen Bangladesh Senin malam menyetujui mosi mendesak PBB dan negara-negara lain agar menekan Myanmar untuk memberikan keselamatan dan kewarganegaraan kepada Muslim Rohingya.

“Myanmar harus menerima kembali setiap warga Rohingya yang sudah masuk dan sedang berdatangan ke Bangladesh,” kata Sheikh Hasina kepada para legislator Senin (11/9) petang. “Kita dapat bekerja sama untuk merehabilitasi mereka di Myanmar," tambahnya.

(Baca juga: "Myanmar Berhentilah Berpura-pura Warga Rohingya Membakar Rumah Mereka Sendiri!")

Amerika mengatakan sangat prihatin terkait krisis di Myanmar. Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, pemerintah Amerika terus mengutuk kekerasan antara Muslim Rohingya dan pasukan keamanan Myanmar.

PBB hari Senin melaporkan bahwa 133 ribu Muslim Rohingya telah mengungsi ke Bangladesh, pengungsian terbesar Rohingya dalam satu generasi.

(Baca juga: Nah! Komisi HAM PBB Meradang, Anggap Myanmar Lakukan Pembersihan Etnis Rohingya)

Sebelumnya, Kepala HAM PBB Zeid Ra'ad al-Hussein mengecam penyangkalan Pemerintah Myanmar atas kebrutalan militernya yang membakar desa-desa etnis Rohingya di Rakhine. Kelompok minoritas tersebut selama ini dituduh pemerintah membakar rumah mereka sendiri.

”Pemerintah Myanmar harus berhenti berpura-pura bahwa Rohingya membakar rumah mereka sendiri dan meletakkan sampah ke desa mereka sendiri,” kecam al-Hussein di Jenewa, Senin (11/9).

(Baca juga: Kisah Horor Rohingya: Militer Minta Warga Masuk ke Rumah, Lalu Dibom!)

Pemerintah yang secara de facto dipimpin Aung San Suu Kyi tersebut, menurut al-Hussein, telah melakukan penyangkalan atas kenyataan.

Kepala HAM PBB juga menganggap apa yang terjadi di negara bagian Rakhine atau Arakan sebagai pembersihan etnis yang dilakukan otoritas militer Myanmar.”Tampaknya merupakan contoh buku teks pembersihan etnis,” katanya.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya