Astaga! Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia Termasuk Tinggi di Dunia

Amir Sarifudin , Jurnalis
Kamis 14 September 2017 14:17 WIB
foto: Illustrasi Okezone
Share :

BALIKPAPAN - Angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terutama yang melibatkan pengendara sepeda motor di Indonesia cukup tinggi. Bahkan jika dalam satu hari ada 1 juta insiden maka 2,76 persen terjadi di Indonesia dengan korban rata-rata berada di usia produktif antara 15 sampai 22 tahun yang mencapai.

Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Budi Raharjo mengatakan, kecelakaan lalu lintas juga berdampak pada pemiskinan keluarga. Bahkan korban lakalantas yang meninggal berkontribusi 6,7 persen pemiskinan keluarga.

"Pada lima tahun terakhir ini Jasa Raharja telah menyalurkan santunan kepada korban atau keluarga korban lakalantas hingga mencapai Rp6,6 triliun atau sekitar Rp1,4 triliun setiap tahun," ungkap Budi Raharjo saat menghadiri Jasa Raharja and Police Goes to Campus di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (14/9/2017).

 

Kemudian jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 261 juta jiwa dan pertumbuhan kendaraan bermotor di angka 121,39 juta unit, termasuk angka lakalantas di Indonesia yang menembus 105.374 kasus, maka ada 55,6 persen usia produktif yang menjadi korban lakalantas.

"Usia produktif itu dari 15 sampai 29 tahun terlibat lakalantas, baik mengalami luka-luka atau pun meninggal. Sedangkan korban di kalangan pelajar dan mahasiswa berkontribusi 28,12 persen," jelas Budi dan Jasa Raharja di wilayah Kaltim dan Kaltara telah menyalurkan santunan sebesar Rp78 miliar dalam lima tahun atau Rp15 miliar per tahun.

"Sejak Juni kemarin Jasa Raharja telah menaikan santunan 100 persen. Jadi untuk korban meninggal yang sebelumnya disantuni Rp25 juta kini mendapat santunan Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli waris. Untuk korban yang dirawat di rumah sakit dapat maksimal Rp20 juta yang sebelumnya hanya Rp10 juta," ucapnya bahwa kenaikan itu berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2017.

"Kami juga sudah bekerjasama dengan Korlantas Polri dan 1.800 rumah sakit yang menjadi provider BPJS Kesehatan serta dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk mengidentifikasi korban tentunya dengan KTP Elektronik agar korban bisa segera diberi santunan kurang dari 3 hari sejak dilaporkan," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Kapolda Kaltim, Brigjen Naufal Yahya mengakui data lakalantas di Indonesia yang dilaporkan ke Mabes Polri dahulu cukup jelek.

"Malahan, pada 2003 ada 11 ribu korban meninggal akibat Lakalantas tapi jumlah korban kala itu kurang dipercaya sehingga setelah dihitung, rupanya ada 31.234 korban meninggal," ungkapnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menetapkan tahun 2011 sampai 2020 sebagai Tahun Aksi Keselamatan Berlalu lintas atau Decade of Action for Road Safety. Kampanye itu ditargetkan mampu menurunkan angka lakalantas di dunia hingga 50 persen.

"Tapi saya pesimistis bisa tercapai, karena ada lima indikator yang harus dipenuhi diantaranya manajemen keselamatan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang layak jalan. Pengendara juga harus ramah dengan pedestrian yang diperuntukan bagi pejalan kaki begitu pula harus mengalah kepada penyeberang jalan," jelasnya.

Indikator tadi telah dimasukan ke dalam rencana umum dan kini telah dibreakdown menjadi rencana aksi keselamatan berlalu lintas.

"Kami sadar usahanya agak susah karena kebanyakan kendaraan bermotor digunakan sebagai alat angkut belum ke kendaraan yang memenuhi standar keselamatan," pungkasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya