Korut Kembali Berulah, Berapa Persen Warga AS yang Setuju Serangan Militer ke Pyongyang?

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Sabtu 16 September 2017 10:48 WIB
Parade rudal Korut. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Mayoritas rakyat Amerika Serikat (AS) mendukung jika pemerintah Prsiden Donald Trump melakukan serangan militer terhadap Korea Utara (Korut) untuk menggagalkan ambisi nuklir Pyongyang. Sebuah jajak pendapat dari Gallup menunjukkan hampir 60 persen rakyat AS mendukung opsi militer.

Dukungan diberikan jika upaya diplomatik gagal. Hasil jajak pendapat yang diterbitkan pada hari Jumat, juga menunjukkan perbedaan yang nyata antara pendukung dua partai utama. Sebanyak 82 persen anggota Partai Republik mendukung pengerahan angkatan bersenjata sedangkan dukungan dari anggota Partai Demokrat hanya 37 persen.

(Baca juga: Waduh! Terbang Sejauh 3.700 Km di Langit Jepang, Rudal Korut Bisa Menghantam Guam)

Uniknya, hanya 38 persen warga AS yang percaya bahwa Korut benar-benar akan melancarkan serangan ke AS.

Jumlah warga Amerika yang mendukung tindakan bersenjata meningkat secara signifikan sejak survei terakhir dilakukan pada Tahun 2003. Pada tahun itu, ketegangan berkobar antara Washington dan Pyongyang setelah Presiden George W Bush menuduh Pyongyang mempersenjatai dirinya dengan rudal dan senjata pemusnah massal, di saat rakyatnya kelaparan.

Bush dalam pidatonya kala itu juga memasukkan Korut dalam kelompok “axis of evil” bersama Irak dan Iran.

Saat itu, 70 persen orang Amerika yakin bahwa isu tersebut dapat diselesaikan secara diplomatis dan hanya 47 persen yang mendukung tindakan militer.

Pada hari Jumat pagi, Pyongyang menembakkan lagi rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 yang terbang di atas pulau Hokkaido utara, Jepang.

(Baca juga: Uji Coba Rudal, Jong-un: Korut akan Menyelesaikan Target Nuklir)

Peluncuran tersebut terjadi beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB—termasuk di dalamnya China dan Rusia—menyetujui sebuah babak baru sanksi keras terhadap Korut. Sanksi itu melarang Pyongyang mengekspor tekstil dan impor minyaknya dibatasi ketat.

Sementara itu, pemimpin Korut Kim Jong-un pada hari ini (16/9/2017) bersumpah untuk mencapai tujuan nuklir negaranya. Tujuannya adalah membuat kekuatan militer Korut imbang dengan kekuatan militer Amerika Serikat (AS).

”Kita harus secara jelas menunjukkan kekuatan besar chauvinis bagaimana negara kita mencapai tujuan penyelesaian kekuatan nuklirnya meskipun ada sanksi dan blokade tanpa batas,” kata Kim seperti dikutip KCNA, Sabtu (16/9/2017).

“Tujuan (nuklir) Korea Utara adalah untuk membangun keseimbangan kekuatan riil dengan AS dan membuat penguasa AS tidak berani membicarakan opsi militer untuk DPRK (Korea Utara),” lanjut Kim.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya