Tak Cuma Prihatin, Suu Kyi: Kami Kutuk Keras Pelanggaran HAM terhadap Rohingya

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Selasa 19 September 2017 12:19 WIB
Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi mengutuk keras pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya di Rakhine State (Foto: Soe Zeya Tun/Reuters)
Share :

NAYPYIDAW – Setelah sekian lama bungkam, akhirnya Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi angkat bicara soal kekerasan di Rakhine State yang menimpa etnis minoritas Rohingya. Perempuan berusia 72 tahun itu mengutuk semua pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Rakhine.

BACA JUGA: Suu Kyi akan Sampaikan Pidato Nasional Terkait Rohingya Pekan Depan

“Kami mengutuk semua pelanggaran hak asasi manusia dan kekerasan yang melanggar hukum. Kami berkomitmen untuk pemulihan perdamaian dan stabilitas dan supremasi hukum di seluruh negara bagian,” ujar Aung San Suu Kyi dalam pidato nasional di Naypyidaw, dilansir Reuters, Selasa (19/9/2017).

Penerima Nobel Perdamaian pada 1991 itu berjanji siapa pun yang bertanggung jawab dalam penyiksaan di Rakhine State akan berhadapan dengan hukum. Suu Kyi juga mengaku prihatin dengan penderitaan yang dihadapi orang-orang di Rakhine State.

“Pelanggaran hak asasi manusia dan seluruh tindakan yang mengganggu stabilitas dan keharmonisan serta melemahkan hukum akan ditangani sesuai dengan hukum dan keadilan yang tegas. Kami turut prihatin untuk penderitaan semua orang yang terjebak dalam konflik,” tandas Suu Kyi.

BACA JUGA: Mengharukan! Ini Pesan Warga Rohingya untuk Aung San Suu Kyi

Ia menambahkan, Pemerintah Myanmar masih butuh mencari tahu problem sesungguhnya di Rakhine State. Sebab, ada banyak tuduhan dan kontra-tuduhan yang harus diselidiki terlebih dahulu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya