PYONGYANG - Sekira puluhan ribu warga Korea Utara (Korut) berkumpul di Ibu Kota Pyongyang tepatnya di Kim Il Sung Square untuk memberi dukungan terhadap pemimpin mereka Kim Jong-un. Dukungan tersebut diberikan menyusul diberikannya sanksi baru terhadap negara tertutup itu.
Dukungan ini ditujukan untuk membela sang diktator muda yang dianggap telah dihina oleh Presiden Amerika Seikat (AS), Donald Trump. Sebagaimana diketahui, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB ke-72, Trump sempat menyebut Kim Jong-un sebagai 'Manusia Roket yang tengah melakukan aksi bunuh diri'.
Baca Juga: PBB Sahkan Sanksi Baru terhadap Korut, Apa Saja?
Baca Juga: Memanas! Diancam Donald Trump, Ini Reaksi Keras Kim Jong-un
Puluhan ribu orang yang berkumpul tersebut datang dari berbagai kalangan mulai dari para pelajar, kaum intelektual dan para pekerja. Para pelajar datang dengan mengenakan kemeja putih dan ikat kepala merah. Mereka juga membawa bendera merah lambang Partai Buruh yang berkuasa.
Puluhan warga Korut berkumpul di Pyongyang untuk mendukung Kim Jong-un. (Foto: AFP)
Para pekerja dengan kompak mengepalkan tangan mereka dan berteriak mengecam Presiden Donald Trump. Sebuah Banner rudal raksasa terpampang di sisi alun-alun yang dipadati manusia tersebut.
"Saya ingin meletakkan pena dan mengangkat senjata untuk melakukan tugas saya dalam mempertahankan tanah air. Trump adalah seorang penghasut. Sangat menggelikan bahwa orang seperti itu bisa menjadi politisi," ujar seorang mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang bergabung dalam acara, Pyongyang Ri Il Ung sebagaimana dikutip dari Strait Times, Minggu (24/9/2017).
Sebelumnya, Otoritas Pyongyang menegaskan bahwa mereka membutuhkan senjata nuklir untuk melindungi diri dari invasi AS. Puluhan ribu orang melakukan long march dengan membawa spanduk bertuliskan 'Marilah kita melindungi pemimpin besar Kim Jong-Un dengan hidup kita.'
Sorang pejabat Kementerian Perlindungan Lingkungan Korut, Han Kwang Nam menyatakan warga Korut tidak takut dengan AS. "Kami tidak takut dengan apa pun. Kami memiliki jenderal besar dan pemimpin tertinggi, Kim Jong-un. Kami pasti akan meraih kemenangan," tegas Han.
Baca Juga: Keren! Trump Janji Lindungi AS dari Kim 'Manusia Roket' Jong-un
Baca Juga: Sidang Majelis Umum PBB, Trump: Jika Kami Tidak Memiliki Pilihan Lain, AS Akan Hancurkan Korut
Sanksi resmi dijatuhkan pada Korut setelah China dan Rusia turut memberikan kata setuju dalam pemungutan suara yang berlangsung di markas besar PBB, New York. Hasil pemungutan suara menghasilkan angka mutlak 15-0 untuk persetujuan atas sanksi yang diusulkan AS itu.
(Rufki Ade Vinanda)