Gubernur kesembilan DKI Jakarta, Ali Sadikin, juga diketahui gemar melakukan blusukan. Pemimpin Ibu Kota pada 28 April 1966 sampai Juli 1977 ini gemar terjun langsung ke kampung-kampung padat demi menyelesaikan masalah yang memanas.
Seperti ketika terjadi lonjakan pendatang dari daerah-daerah ke Jakarta. Bang Ali mendatangi langsung warga untuk melihat kartu tanda penduduk (KTP) yang dimiliki. Jika tertulis bukan warga DKI, ia tak segan-segan menegurnya, hingga sanksi terberat adalah mengembalikannya ke daerah asal.
Kemudian Ali Sadikin sering mendatangi langsung fasilitas umum yang dibangun untuk rakyat. Ia bahkan mengecek langsung layanan tersebut, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Jika mengalami rusak, ia meminta segera diperbaiki, tanpa harus menunggu prosedur yang rumit.
Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kelima, Jenderal Hoegeng Imam Santoso, termasuk pejabat negara yang gemar blusukan ke masyarakat. Pimpinan Polri pada masa jabatan 9 Mei 1968 hingga 2 Oktober 1971 ini tidak memandang permasalahan yang bisa diselesaikannya.
Dalam suatu rekaman video, Jenderal Hoegeng terlihat sibuk mengatur para tukang becak yang berhenti sembarangan dan mengakibatkan macet. Ia menemui mereka satu per satu, menanyakan masalah yang dihadapi. Setelah itu memaparkan solusinya sambil meminta komitmen dari para pengayuh becak.
"Saudara-saudara, kawan-kawanku, apakah saudara-saudara mau berjanji? Kalau tidak akan berbuat itu lagi? Ayo semua bilang! Saudara-saudara kenal dengan saya? Terkejut mboten (tidak)? Oke terima kasih. Jadi untuk ini kali saudara-saudara akan diurus cepat, tetapi lain kali jangan. Janji!" ujar Kapolri yang terkenal jujur, hangat, serta membumi ini dalam rekaman tersebut.
(Baca: OKEZONE FILES: Di Hari Ulang Tahun Ibunda, Lettu Pierre Tendean Jadi Korban Tewas G30S/PKI)