Kelompok Bersenjata Sandera Warga, Polisi Diminta Segera Evakuasi Warga Pendatang di Mimika

Saldi Hermanto, Jurnalis
Kamis 09 November 2017 12:13 WIB
Ilustrasi
Share :

TIMIKA - Ketua Ikatan Kerukunan Toraja (IKT) Kabupaten Mimika Yohanis Bassang mengatakan, ada sekitar 300an warga komunitas IKT terjebak di sejumlah wilayah yang dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

"Kita itu ada sekitar 500 (warga komunitas pendatang) di atas (wilayah yang dikuasai KKB), cuma kita yang dari Toraja paling banyak, sekitar 300 lebih," kata Bassang saat dikonfirmasi Okezone di Timika, Kamis (9/11/2017).

Karena situasi sedang tidak memungkinkan, IKT melakukan komunikasi bersama komunitas-komunitas yang warganya banyak berada di wilayah yang dikuasai KKB. Mereka berupaya mendesak aparat keamanan agar segera mengambil langkah melakukan evakuasi warga pendatang yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang.

"Tapi yang jelas dari TNI-Polri sudah ada usaha untuk kita. Mereka mengatakan berusaha untuk kejar dan berusaha untuk membebaskan kita punya warga, mengevakuasi kita punya warga dari Banti dan Tembagapura," katanya.

Sebelumnya, beredar pesan siangkat bahwa terdapat sekitar 300 warga komunitas Toraja di sandera oleh KKB di lokasi yang dikuasai, salah satunya di Kampung Banti. Dalam pesan itu, meminta perhatian pemerintah daerah maupun pusat mengambil langkah terhadap apa yang terjadi.

Menanggapi beredarnya pesan singkat tersebut, Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan warga yang dimaksud bukannya disandera, melainkan hanya aktivitasnya dibatasi dan dilarang keluar dari kampung oleh KKB.

"Sementara aktivitas mereka dirumah saja dan mendulang, tapi sementara ini tidak bisa mendulang. Jadi kalau dibilang ada penyanderaan, wah tidak ada itu, hanya memang warga ini dibatasi aktivitasnya, karena wilayah itu masih dikuasai oleh KKB," terang Kapolres.

(Risna Nur Rahayu)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya