NAHA – Ulah seorang prajurit Amerika Serikat (AS) pada Minggu 19 November kembali membuat resah warga Kepulauan Okinawa, Jepang. Sebab, pria bernama Nicholas James-McLean itu mengemudi dalam keadaan mabuk dan menabrak seorang penduduk lokal hingga tewas.
BACA JUGA: Mabuk, Prajurit AS Tabrak Warga Sipil Jepang hingga Tewas
Gubernur Okinawa, Takeshi Onaga, marah atas kejadian tersebut. Pria berusia 67 tahun itu lantas memanggil Komandan Pasukan AS di Okinawa, Letnan Jenderal Lawrence Nicholson, ke kantornya dan menyerahkan nota protes pada pagi waktu setempat.
Mengutip dari NHK, Senin (20/11/2017), Onaga menganggap kejadian tersebut sangat kejam mengingat sang prajurit mengemudikan kendaraan dinas di saat sedang tidak bertugas. Pria kelahiran Naha itu kesal karena kecelakaan semacam itu kembali terjadi hingga mengakibatkan hilangnya nyawa manusia yang berharga.
Takeshi Onaga meminta agar militer AS di Okinawa untuk bekerja sama dengan tim penyidik Jepang dalam kasus tersebut. Ia juga mendesak agar pasukan AS melakukan tindakan preventif sendiri agar kecelakaan tidak terjadi kembali di masa depan.
Letnan Jenderal Lawrence Nicholson menggunakan kesempatan tersebut untuk mengucapkan dukacita bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan selaku perwakilan dari militer serta warga sipil AS. Seraya menunduk, Nicholson sadar akan kemarahan dan rasa frustrasi warga Okinawa yang ditimbulkan oleh prajurit pimpinannya.
BACA JUGA: Militer AS Lakukan 5.800 Kasus Kriminal di Okinawa
Ia berjanji akan bekerja keras memastikan agar 50 ribu orang AS di Okinawa paham bahwa kejadian semacam itu tidak ditoleransi di masa depan. Militer AS sendiri sudah bertindak cepat dengan melarang prajuritnya minum alkohol dalam batas waktu yang belum ditentukan serta pergerakan mereka di luar barak dibatasi.
Korban yang diketahui bernama Hidemasa Taira itu sedang mengemudikan truk kecil saat ditabrak oleh Nicholas James-McLean. Truk yang dikendarai pria berusia 61 tahun itu sedang berbelok ketika secara tiba-tiba dihantam oleh truk milik militer AS yang dikemudikan oleh Nicholas dari arah berlawanan di sebuah perempatan di Naha.
BACA JUGA: Gubernur Okinawa Ingin Bicarakan Pembunuhan Wanita Jepang dengan Obama
Perilaku personel militer AS di Okinawa beberapa kali dikeluhkan oleh warga setempat pada 2016. Di tahun yang sama, beberapa personel militer dilarang mengemudikan kendaraan bermotor karena menyebabkan kecelakaan. Mereka diketahui sedang mabuk saat berkendara.
Kontroversi lain adalah kasus pemerkosaan dan pembunuhan dua orang perempuan muda setempat. Jenazah kedua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Okinawa. Takeshi Onaga sendiri juga pernah menentang keberadaan sekira 50 ribu tentara AS di Kepulauan Okinawa.
(Wikanto Arungbudoyo)