TOKYO – Tingginya infeksi virus corona di pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Okinawa, Jepang telah memicu kemarahan di prefektur tersebut, mendorong kedua negara melakukan pembicaraan untuk berbagi Informasi.
Diwartakan Reuters, Okinawa mengonfirmasi total 62 orang, 39 di Pangkalan Udara Korps Marinir Futenma, 22 di Camp Hansen dan satu di Camp Kinser, telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona antara Minggu dan 7 Juli.
"Kami akan bekerja sama secara tepat dalam masalah ini," Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan pada pengarahan berita berkala.
BACA JUGA: Bunuh dan Perkosa Gadis 20 Tahun, Pegawai Pangkalan AS Divonis Seumur Hidup
"Jepang dan Amerika Serikat berbagi informasi tentang riwayat aktivitas individu militer yang terinfeksi."
Okinawa adalah tuan rumah bagi sebagian besar pasukan militer AS di Jepang.
Tetapi banyak warga Okinawa mengaitkan pangkalan-pangkalan itu dengan berbagai masalah dari kejahatan hingga kecelakaan. Warga Okinawa ingin agar Pasukan AS mengurangi kehadiran mereka atau meninggalkan daerah itu secara total.
Pada akhir pekan, Gubernur Okinawa Denny Tamaki mengatakan, "sangat disesalkan" bahwa sejumlah besar infeksi telah terjadi dalam waktu singkat, menambahkan bahwa warga Okinawa "terkejut" oleh berita tersebut.
BACA JUGA: Ribuan Orang Tolak Basis Amerika di Okinawa
"Saya tidak bisa membantu tetapi memiliki keraguan kuat tentang langkah-langkah militer AS untuk mencegah infeksi," katanya sebagaimana dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa ada laporan personel AS yang meninggalkan pangkalan untuk mengikuti pesta di pantai dan kunjungan ke distrik kehidupan malam sekira Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli.