JAKARTA - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, penyidik belum menemukan dugaan adanya kejanggalan dalam insiden kecelakaan Ketua DPR Setya Novanto. Dengan demikian, kesimpulan polisi Ketua Umum Golkar itu murni kecelakaan alias bukan rekayasa.
Diketahui, Setya Novanto mengalami kecelakaan pada Kamis 16 November kemarin di kawasan Permata Hijau, setelah beberapa waktu menghilang dari kejaran tim penyidik KPK saat berupaya menjemput paksa karena mangkir dari pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.
"Sampai sekarang kami belum menemukan (kejanggalan). Karena kami sesuai alat bukti, keterangan saksi, tersangka," ungkap Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/11/2017).
(Baca juga: Ini Tahapan Polisi agar Mengetahui Kecepatan Mobil Setnov saat Kecelakaan)
Kendati demikian, penyelidikan masih belum dihentikan, penyidik terus menggali informasi berkaitan dengan insiden kecelakaan tunggal tersebut. Mengingat, kecelakaan itu disebut-sebut rekayasa untuk menghindari kasus hukumnya di KPK atas dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP.
"Intinya gini, olah TKP kan sudah kami laksanakan, jadi nanti olah TKP digelar lagi, untuk keterangan dari pada saksi yang sudah diperiksa juga. Baik itu keterangan saksi maupun tersangka," jelas Argo.
(Baca juga: Selidiki Kecelakaan Tunggal Setya Novanto, Polda Metro: Kita Tunggu dari Toyota)
Tidak cukup disitu, Argo juga membuka peluang akan meminta keterangan Setya Novanto selaku korban dalam insiden kecelakaan tersebut. Ia akan segera berkoordinasi dengan KPK prihal pemeriksaan Setya Novanto soal kasus kecelakaan lalu lintas.
"Dan nanti kalau dari hasil pemeriksaan itu kami memerlukan keterangan pak Setnov sebagai saksi, akan kami koordinasi dengan KPK karena yang bersangkutan sudah tahanan KPK," pungkasnya.
Sekedar informasi, Setya Novanto mengalami kecelakaan lalu lintas saat perjalanan dari gedung DPR menuju studio stasiun televisi swasta Metro TV di Jalan Pilar Mas, Kedoya, Jakarta Barat. Pasalnya ia diminta menjadi narasumber dalam acara Prime Time Nesw.
Dipertengahan perjalanan, sang pengemudi Hilman Matauchi yang juga jurnalis Metro TV itu menerima telpon dari kantornya untuk live by phone dengan Setya Novanto sehingga kehilangan konsentrasi dan mengakibatkan mobil Fortuner yang dikendarainya itu oleng menabrak pohon dan tiang listrik.
(Awaludin)