TOKYO – Jasad yang membusuk dari 10 orang ditemukan bersama dengan sisa-sisa dari dua perahu kayu di pantai Jepang yang berseberangan dengan Korea Utara (Korut). Penemuan jasad-jasad tersebut hanya berselang beberapa hari setelah sekelompok nelayan yang mengaku berasal dari Korut terdampar di pantai yang sama.
BACA JUGA: Sesosok Jasad Pria Diduga Warga Korut Ditemukan di Pantai Jepang
Polisi mengatakan, dua mayat ditemukan lokasi yang terpisah ujung Pulau Sado, yang terletak sekira 750 kilometer dari Korut. Pejabat kepolisian lokal, Hideaki Sakyo mengatakan, mayat-mayat itu telah mulai membusuk dan tidak ada benda yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi mereka.
Meski begitu, Sakyo mengatakan bahwa ada kotak-kotak tembakau Korut, komponen kapal dan jaket penyelamat yang bertulisan aksara Korea ditemukan di dekat mayat tersebut. Sebuah kepingan perahu kayu dan perlengkapan memancing cumi-cumi juga ditemukan di garis pantai tersebut.
Sementara di tempat terpisah petugas penjaga pantai menemukan delapan mayat di dalam sebuah perahu yang rusak parah di lepas pantai Prefektur Akita. Namun, gelombang yang tinggi membuat petugas belum dapat menyelidiki perahu yang pertama kali terlihat pada Jumat, 24 November itu.
Rekaman televisi menunjukkan sisa-sisa perahu yang terdampar di Semenanjung Oga dengan angka delapan digit tertulis di badannya.
"Tidak ada lagi yang ditemukan di pantai di dekatnya, dan sejauh ini kami belum menemukan apapun,” Kata Juru Bicara Pasukan Penjaga Pantai Jepang sebagaimana dilansir AsiaOne, Selasa (28/11/2017).
Puluhan kapal nelayan Korea Utara terdampar di pantai Jepang setiap tahunnya. Terkadang penumpang kapal-kapal tersebut sudah meninggal di laut, sebuah fenomena yang oleh media lokal disebut sebagai "perahu hantu".
Para pakar mengatakan, nelayan-nelayan Korut melakukan perjalanan lebih jauh ke laut untuk memenuhi perintah pemerintah untuk tangkapan ikan yang lebih besar. Tetapi kapal mereka yang sudah tua dan tidak memiliki perlengkapan yang memadai rentan terhadap masalah mekanikal dan masalah lainnya, termasuk kehabisan bahan bakar, dan mereka tidak memiliki banyak cara untuk meminta bantuan agar diselamatkan.
BACA JUGA: Jepang Selidiki Perahu Hantu Pembawa Mayat yang Terdampar
Mereka yang berhasil diselamatkan biasanya meminta dipulangkan ke Korut, tetapi ada juga beberapa pembelot yang kemudian dikirim ke Korea Selatan (Korsel).
(Rahman Asmardika)